![]() |
Chris John berlatih di kawasan Parkir Timur Senayan, Jakarta |KOMPAS/YUNIADHI AGUNG |
PERTH,
Kompas.com — Memanasnya hubungan diplomatik Indonesia dan Australia akibat
kasus penyadapan telepon para pejabat Indonesia ternyata berdampak pada
persiapan petinju Chris John.
Chris John
yang tengah mempersiapkan pertarungan menghadapi petinju Afrika Selatan pada 6
Desember mendatang harus mencari tempat baru untuk acara konferensi pers pada 3
Desember.
Konferensi
pers dijadwalkan berlangsung di Gedung Konsulat Indonesia di Perth, selasa
(3/12/2013). Namun, dengan adanya kasus, Pemerintah Indonesia telah memutuskan
memperketat keamanan di semua kantor perwakilan negara di Australia, termasuk
di gedung konsulat.
Padahal
bulan ini, Chris John bersama petinju Indonesia lainnya, Daud Yordan, sempat
bertemu Wakil Presiden Boediono yang datang ke gedung konsulat Indonesia itu.
Chris John
sendiri yang baru menerima bintang jasa dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
ingin bertindak sebagai duta untuk mendinginkan suhu diplomatik antara kedua
negara. Ia telah diundang oleh menteri luar negeri Austarlia, Julie Bishop dan
Menteri Pertahanan David Johson untuk membicarakan hubungan ini.
Dragon Fire
selaku promotor pertarungan mengadakan konferensi pers di Harry's Gym,
Balcatta, untuk menjelaskan perkembangan rencana pertarungan para petinju
Indonesia.
Chris John
yang memiliki rekor bertarung 48-0-3, 22 KO akan menghadapi petinju Afrika
Selatan, Simpiwe "V12" Vetyeka (25-2, 15 KO) dalam pertarungan
antarsesama juara di Metro City, Perth.
Sementara
petinju lainnya, Daud "Cino" Yordan yang mendapat julukan
"Indonesian Thunder" juga akan mempertahankan gelar juara dunia kelas
ringan IBO menghadapi petinju Afrika Selatan lainnya, Sipho “Tsunami” Taliwe
(21-3, 14 KOs).
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.